Sunday, January 31, 2010

#365shots-04 Benton Junction Karawaci

Suasana sore Benton Junction dengan gaya alfresco dinning nya
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Posted via email from tryatmojo's posterous

Saturday, January 30, 2010

#365shots-04 Birthday Gift

Today is birthday, thanks God, my Mother, My Father, my Wife, Chika, Reyhan & Pritta
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Posted via email from tryatmojo's posterous

#365shots-03 Sisi lain kehidupan anak anak

Mereka bekerja untuk menjalani hidup, pedulikah kita ke mereka ?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Posted via email from tryatmojo's posterous

Thursday, January 28, 2010

Best friend on weekend #365shots

Mini foldable bike
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Posted via email from tryatmojo's posterous

Wednesday, January 27, 2010

IMG00184-20100118-1603.jpg

Test first attach foto
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Posted via email from tryatmojo's posterous

Wednesday, January 20, 2010

Free Trade Agreement

Semenjak 01 Januari kemarin Indonesia telah memasuki era perjanjian perdagangan bebas dengan China dan Asean. Walaupun pembahasan ini telah berlangsung cukup lama, tetapi terkesan saat ini pemerintah merasa kedodoran, saling mengcounter pernyataan antar departemen, apalagi hampir sebagian menteri di departemen terkait berwajah baru .

Bagi beberapa pelaku usaha, berlakunya FTA ini menjadi perhatian cukup serius, tetapi ada juga yang menganggap masalah ini tidak begitu penting “Ah kita kan biasa bersaing mas, yang penting kita harus tetap optimis “ sahut beberapa teman yang sering ngobrol dengan saya.

Dalam industri clothing & distro yang notabene mengusung semangat produk lokal, kebijakan pasar bebas saat ini , dapat di lihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda-beda. Ada yang menyambut positif ada juga yang menyambut dengan cemas.

Saya sempat diskusi banyak dengan beberapa supplier bahan kaos untuk clothing saya ( Raxzel )

“ wah pak, nanti bahan kaos bakalan lebih murah lagi dong “ tanya saya,

“ belum tentu mas, import bahan kaos seperti ini kan, seperti ada jaringannya yang memonopoli, betul sih lebih murah untuk importir langsung, tetapi kalau sudah di tangan kita juga itung2 annya juga sama aja “

Ada juga yang mengeluh seperti ini :

“ lho pak kok sepi pabriknya ? “ Tanya saya

“ sudah dari habis lebaran tahun kemarin pak, produksi saya stop dulu, habis kalau saya hitung2 lebih murah saya beli dari importer dari pada saya produksi sendiri, makanya sementara saya trading saja dulu , malah lebih cepat cashflownya dan nggak pusing lah .. he..hee, jadi pabrik sekarang saya jadikan gudang saja dulu “ cetusnya

Dampak langsung saat ini mungkin belum terasa, tetapi melihat & mencermati kebijakan yang di ambil pemerintah sepertinya jauh dari siap, tidak terkoordinasi apalagi di banding dengan negara-negara Asean yang lain.

Saya pribadi melihat dari sudut pandang perbankan, betapa bank bank kita ( walaupun bank BUMN ) mereka begitu “rakus” mematok suku bunga kredit sangat tinggi , yang masih berkisar di angka 14% jauh di banding dengan bunga kredit di negara lain yang hanya 4%. Bank bank di Indonesia menikmati Net Interest Margin (NIM ) yang cukup besar , bayangkan berapa margin dari selisih antara bunga deposito dan bunga kredit yang di jual …. Fantastis !!

Yang jelas & pasti, pengusaha2 kita membayar bunga jauh lebih mahal di banding Negara lain, yang berakibat produk kita juga tidak kompetitif di pasaran, belum lagi masalah pungli “ resmi “ yang berlabel peraturan daerah .

BI sebagai otoritas moneter sepertinya nggak punya gigi untuk “menekan” bank untuk segera menurunkan suku bunga kredit . Ditambah lagi hampir semua bank-bank swasta telah menjadi milik asing yang lebih suka menyalurkan kredit konsumtif seperti kartu kredit, KTA dll. Tidak salah memang kalau bank asing selalu mengincar bank-bank di Indonesia yang akan di jual termasuk BPR. Baru sekarang di ributkan soal tidak berjalannya asas “reciprocal” di mana bank asing sangat leluasa untuk berekpansi di Indonesia, sementara bank dari Indonesia sangat sulit untuk membuka cabang di Negara lain .. hmm … ironis sekali 

Memang tidak ada kata lain bagi kita untuk tetap siap menghadapi liberalisasi perdagangan saat ini, UKM2 Indonesia terkenal sangat ulet, tahan banting dan inovatif, biar pemerintah yang mengurusi hal2 itu.

Business must go on

Try Atmojo
owner : www.raxzel.com

Thursday, January 14, 2010

Diskusi Panel Strategi Menghadapi Free Trade Agreement

Apakah anda khawatir dengan berlakunya FTA ? Atau bingung menyusun strategi dan bisnis plan untuk menghadapinya ? Atau anda blank sama sekali tentang FTA ?

Anda perlu untuk hadir di acara ini, diskusi panel yang akan mengupas tentang :

1. Apa itu Free Trade Agreement
2. Dampak berlakunya FTA bagi bisnis anda termasuk sektor2 apa saja yang rentan
terhadap pemberlakuan kesepakatan ini
3. Peluang bisnis di balik berlakunya FTA
4. Optimis menembus peluang ekspor tanpa hambatan tariff
5. Ekonomic outlook 2010

Nara sumber yang hadir :

1. Sandiaga S. Uno * Wakil Ketua KADIN bidang UMKM
2. Drs. Ryan Kirmanto MM Senior Ekonom Bank BNI
3. H. Alay ( pelaku bisnis di Tanah Abang )
4. Moderator : Ebenezher Majalah “Duit “

Waktu dan tempat :

Hari & Tanggal : Sabtu 30 Januari 2010
Waktu : 09,00 – Selesai
Tempat : Hotel Sofyan ( dalam konfirmasi )
Biaya Partisipasi : Rp 100.000

Transfer biaya Investasi terlebih dahulu melalui Rekening :

Bank BCA KCP Pondok Lestari Cileduk
no. 345-1528643
an Dwi Wahyono

Jangan lupa tambahkan 3 digit terakhir no HP Anda pada saat melakukan transfer
untuk memudahkan identifikasi transfer, misal :Â no HP Anda 08XXXXXX123 maka
jumlah yang harus Anda transfer adalah Rp. 100.123,-.

Setelah transfer segera lakukan konfirmasi melalui email ke : tda_eo@yahoo.
com
, dengan menyebutkan :

" Tanggal Transfer - Nominal Transfer - Nama Peserta  - No HP"

Monday, January 11, 2010

Efektifitas event sale

Hampir setiap akhir pekan ,nyaris semua koran menampilkan iklan satu halaman full color, produk produk sale dari berbagai hypermarket, dari mulai produk sehari hari seperti beras, minyak goreng sampai dengan produk elektronik hi tech seperti LCD atau gadget tertentu.

Seberapa sering sih sebetulnya perlu mengadakan event Sale seperti itu ? Mungkin untuk retailer2 raksasa seprti itu hampir tidak ada masalah,disamping jenis barangnya lengkap dan bervariasi dari fast moving sampai dengan barang2 yang hanya sesekali di beli dlm seumur hidup.

Tetapi dalam industri retail lain yang berbeda, mungkin akan sangat tidak efektif apabila event sale seperti itu terlalu sering di selenggarakan.

Kita perlu melihat life cycle pembelian produk yang kita jual, yaitu kebiasaan pembelian customner dari pembelian satu ke pembelian berikutnya, apabila rentang waktunya cukup lama, maka event sale yang terlalu vulgar dan berulang ulang akan sangat tidak efektif, yang pada akhirnya dapat menurunkan image toko kita.

Apalagi dalam industri retail fashion ( distro ) khususnya :-) semakin kita sering mengadakan event sale yang rutin dan berulang ulang apalagi dengan promosi yang berlebihan, akan sangat terasa sekali terhadap image brand atau toko kita dalam jangka panjang.

Dari bebrapa pengalaman saya sendiri, ada beberapa hal yang selalu di pertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengadakan event sale :

1. Hanya event2 special, misalnya grand opening, end Year dll

2. Perencanaan yang tepat, dari mulai strategi promosi
sampai dengan target2 yang harus di capai

3. Berorientasi jangka panjang, tidak harus melulu dan memaksakan event apabila
tidak dengan perencanaan yang matang.


Salam sukses

Try Atmojo
Owner : www.raxzel.com