Monday, July 14, 2008

Brand : Antara Nilai Fungsional & Nilai emosional


Nilai Fungsional

Sebuah produk atau brand akan sangat mudah di nilai dari segi fungsionalnya saja, yaitu nilai yang di dapat dari atribut produk yang memberikan kegunaan (utility) fungsional, yang secara langsung dapat di rasakan oleh customer.

Hal ini terkait juga dengan kualitas, benefit yang di komunikasikan kepada customer, misalnya :

* Minyak goreng Filma, adalah minyak goreng paling jernih, karena di lakukan dengan 2 kali penyaringan.

* Air mineral Aqua, adalah air mineral yang sehat, karena di ambil langsung dari mata air pegunungan

* Dengan tehnologi VTEC & Hybrid mobil keluaran Honda, adalah mobil yang sangat irit dan ramah lingkungan

Produk / brand yang memiliki keunggulan secara fungsional sangat berpeluang menjadi dominan di kategori tertentu, akan tetapi dalam era kompetisi seperti sekarang ini, manfaat atau fungsi spt ini sangat gampang untuk di tiru oleh pesaing.

Seperti kasus pada A Mild, pada awal peluncurannya, rokok ini mengkomunikasikan sebagai rokok rendah tar dan nikotin, akan tetapi setelah itu hampir semua produsen rokok mengklaim hal serupa, dengan sendirinya asas manfaat seperti ini sudah tidak efektif sebagai pembeda dengan yang lain.

Nilai Emosional

Bagaimana membangkitkan perasaan positif pada saat customer membeli atau menggunakan produk kita, sampai pada tingkatan customer mempunyai persepsi positif emosional tentang produk/brand kita, misalnya :

* Pribadi sukses dengan BMW
* Jiwa adventure dengan Marlboro/Djarum
* Cantik dengan Avon
* Maskulin & Ekslusif dengan interior DavinCi
* Urban Stylish , dinamis dengan Zara
* Extreme sport dengan Quiksilver
& dan lain-lain

Nilai emosional dan persepsi berkaitan juga langsung dengan nilai fungsional,

Jadi jangan bicara membangun nilai emosional sebelum masalah nilai fungsional (lengkap dengan kualitas,komitmen,konsistensi dll ) telah selesai kita bangun.

Sebuah brand yang kuat dan bertahan lama , rata-rata memiliki nilai fungsional yang sudah teruji dan mempunyai identitas emosional paling kuat.

Membangun Brand adalah sebuah Investasi !


Semoga bermanfaat



Try Atmojo
08128523333

Sunday, July 6, 2008

Sale your Brand ... Not your Product !


Habis mengikuti Forum TDA Jum’at kemarin, terasa ide-ide lama saya kembali muncul. Ya ide tentang bagaimana membangun brand, bagaimana membuat product jualan saya RAXZEL bukan hanya sekedar jualan kaos belaka, betul bukan hanya sekedar jualan kaosnya saja , tetapi bagaimana memberi makna, memberi roh, membangun persepsi serta begaimana membangun komunikasinya agar tepat sasaran.

Semua aktivitas tersebut, adalah sebuah proses, yang banyak memerlukan energi,tenaga,ide,waktu,konsistensi dan juga biaya ..........

Membangun brand adalah investasi jangka panjang, perlu stamina prima.

Kalau anda punya produk, tanpa aktivitas apapun, produk tersebut hanya sebuah produk, mungkin bisa terjual karena hanya manfaat fungsinya saja.

Ceritanya akan berbeda , apabila produk tersebut di beri ” makna” di beri “ roh “serta di komunikasikan dengan tepat ke target market anda, niscaya hasilnya akan jauh berbeda , apalagi dilakukan secara konsisten dan terus menerus.

Merek vs Produk

Merek sangat berbeda dengan produk, ambil contoh, pada saat kita membeli minyak goreng curah di pasar, kita hanya membeli minyak karena fungsinya/produknya, tidak ada mereknya sama sekali. “minyak curah” adalah kategori produk

Lain hal apabila kita bicara, misalnya Bimoli, kita bicara merek, lengkap dengan segala karakteristiknya, dari mulai warnanya, harganya, kejernihannya, higeinisnya , kualitasnya , serta persepsi & manfaat emosionalnya

Brand is Image , Brand is Perception


Semoga bermanfaat


Try Atmojo
08128523333


Note : Tulisan menarik juga tentang Brand ada di sini